PERANCANGAN SISTEM
Selama
perancangan sistem, analist mengembangkan 2 pilihan atau lebih, setelah
mempertimbangkan semua faktor yang releva, analist harus memilih yang paling
efektif. Sebagai contoh: andaikan seorang analist mengerjakan perancangan
sistem untuk mengerjakan label surat. Hal - hal yang dapat dipertimbangkan oleh
analist tersebut misalnya: Berapa banyak pilihan pencetak yang dapat dibuat ?
Dapat dipilih pencetak tunggal, susun tiga, susun empat, dll. Dalam memilih
cara pencetakkan analist harus memperhatikan beberapa faktor misalnya :
Bagaimana harganya ? ternyata harga label susun empat lebih mahal. Bagaimana
dengan kerumitan dalam memprogram ? Label susun empat lebih sulit dalam masalah
pemrograman. Bagaimana tentang waktu untuk mencetak ? Model susun empat
mencetak paling cepat. namun pilihan yang terbaik tidak selalu yang termurah,
termudah, atau tercepat. Pilihan bergantung pada besarnya kebutuhan user.
Perancangan
dimulai ketika manajemen menyetujui studi kelayakan yang dihasilkan selama
analisis rinci dan memberikan dana yang diperlukan dan personel yang
dibutuhkan. Perancangan mencakup ketika manajemen menyetujui rancangan dan
mengesahkan pembangunan dari sistem aktual.
Ada Pun-Tujuan dari Perancangan Sistem adalah :
1. Menentukan dan membuat daftar tugas -
tugas yang dilaksanakan selama perancangan
sistem.
2. Menjelaskan dua alat penjadwalan yang
digunakan oleh analis sistem.
3. Membuat daftar komponen - komponen dari
spesifikasi sistem dalam bentuk kamus
data.
4. Menjelaskan komponen dari program
spesifikasi dalam bentuk kamus data.
5. Menjelaskan peranan user dan manajemen
dalam perancangan sistem.
Input perancangan sistem
:
1. Studi kelayakan
dihasilkan selama analisis rinci yang mencakup biaya, alternatif, jadwal, dan latar belakang informasi.
2. Staf layanan komputer yang mengerti
kebutuhan hardware dan software.
3. Manajemen yang membuat keputusan dan
mengesahkan pengembangan sistem.
4. User yang mendapat manfaat nyata dari
sistem.
Output dari perancangan
sistem:
1. Spesifikasi sistem : deskripsi umumdari input, output, kontrol
dan rancangan file yang dibutuhkan sistem.
2. Spesifikasi program : deskripsi dari setiap program yang dibutuhkan sistem untuk pengembangan
yang tepat.
3. Pemesanan Hardware atau Software. Perjanjian dengan vendor untuk peralatan
dan program yang dibutuhkan.
Perancangan sistem diuraikan dalam 9
komponen yaitu :
1. Tinjauan ulang dan penugasan
2. Rancangan output
3.
Rancangan file atau rancangan database
4.
Rancangan input
5. Rancangan proses
6. Definisi program
7. Rancangan modul
8. Rancangan paket
9. Tinjauan ulang rancangan
1.Tinjauan ulang dan Penugasan
Sebelum
memulai aktivitas lain pertama - tama analist meninjau studi kelayakan dan
dengan dukungan manajemen, analist menunjuk personil - personil untuk menangani
tugas - tugas tertentu. Hasil tinjauan dimasukkan dalam assignment roster
(daftar penugasan) yang menghubungkan personil dengan Diagram Gantt,
menunjukkan kapan dan personil mana yang berhubungan dengan tugas - tugas
tertentu.
2.Rancangan Output
Tahap
kedua, rancangan output menentukan isi dan format dari berbagai laporan yang
dibutuhkan user. Untuk menjamin kegunaan laporan, analist membuat contoh sketsa
rancangan pendahuluan untuk disetujui oleh user. Jika semua pihak telah
menyetujui isi dan format laporan, analist membuat daftar elemen data yang
dibutuhkan. Sebagai tambahan untuk format laporan rancangan output menghasilkan
kamus data yang berisi definisi singkat dari semua istilah yang berhubungan
dengan sistem baru.
Terakhir, rancangan output menghendaki
analist agar merencanakan deretan kontrol untuk melakukan :
1. Menghindari penyalahgunaan laporan
2. Mengerjakan semua data yang telah
diproses
3. memastikan ketelitian dan kesempurnaan
pada hasil sistem
3.Rancangan File atau Rancangan Database
Analist
mempelajari kamus data untuk menentukan data mana yang akan membutuhkan tempat
penyimpanan pada alat penyimpanan eksternal (disk atau tape).
Analist masih sering menyusun file secara
tradisional, tetapi banyak yang perlu penyusunan ulang dan banyak yang beralih
ke Database Management System karena software digunakan secara efisien untuk
menyimpan data yang diperoleh.
Output dari tahap ini adalah rancangan file
atau skema Sebuah skema mendaftar setiap field yang disimpan dalam disk,
pendeskripsian tujuan field dan tipe data (numeric/alphanumeric) yang ditangani
filed seperti rancangan output, analist bertanggung jawab untuk merancang
sistem kontrol. Sistem kontrol mencegah pemalsuan data yang disimpan oleh
komputer atau memungkinkan data untuk disusun ulang jika file mengalami
kerusakan.
4.Rancangan Input
Sesudah
menentukan skema, analist memulai untuk merancang input. Sekali lagi analist
bekerja lebih dekat dengan user dalam menentukan cara yang efisien untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan. Hasil dari perancangan input adalah
rancangan record atau rancangan layar CRT.
Analist juga harus membuat sistem kontrol. Sistem kontrol mencoba
untuk menangkap kesalahan data sebelum
masuk ke sistem. Kontrol input biasanya mencakup verifikasi atau validasi data,
menghitung record, total perhitungan untuk melihat apakah sesuai dengan
perhitungan manual.
Jika
komputer yang ingin kita gunakan untuk mencetak label surat tidak punya key to
disk, untuk input data, maka kita merancang kumpulan data di sekitar peralatan
CRT. rancangan layar untuk CRT tidak menunjukkan format dari layar, meskipun
rancangan layar tersebut tidak memuat data aktual, hanya tempat dimana seorang operator
akan memasukkan data ke sistem.
5.Rancangan Proses
Rancangan
Proses menentukan bagaimana sistem akan berfungsi. Dengan kata lain, apakah
rancangan proses dijalankan dengan mode batch (antrian), sistem Online atau
perpaduan antara batch dansistem Online.
Output
dari rancangan proses adalah susunan hardware dan software dan spesifikasi
sistem. Pemasukan data secara Online dapat digunakan untuk menjaga file master
yang sudah diupdate. Jika analist sudah mendefinisikan dan menjelaskan semua
komponen sistem, maka analist akan mengumpulkan komponen sistem dalam bentuk
laporan yang dikenal sebagai spesifikasi sistem, contoh :
Spesifikasi Sistem= Format laporan+Kamus
data+Rancangan File atau Skema Database + Format layar + Susunan Hardware +
Susunan Software
6.Definisi Program
Definisi
Program menjelaskan tujuan dari setiap program komponen dalam sistem yang
diusulkan. Analist membuat definisi tersebut setelah terlebih dahulu
mempertimbangkan spesifikasi sistem dan studi kelayakan.
Output
dari definisi program ini adalah penjelasan dari setiap program dalam sistem
termasuk input yang dibutuhkan file dan output.
7.Rancangan Modul
Definisi
Program diikuti oleh Rancangan Modul yang memecah tiap program menjadi modul -
modul yang spesifik. Sebagai contoh, kita membagi program untuk mencetak label
ke dalam 3 modul : pembukaan, pemrosesan, penutupan. Alat yang digunakan antara
lain : tabel keputusan, diagram warnier Orr dan Nassi-shneidermann. Meskipun
seorang analist selalu berharap agar bisa bebas dalam memilih alat yang ideal,
pilihan seringkali dibatasi oleh kebijaksanaan departemen.
Output dari rancangan modul adalah
deskripsi modul. Program yang sederhana mungkin berisi sedikitnya tiga modul,
sedangkan program yang kompleks mungkin terdiri dari ratusan modul.
8.Rancangan Paket
Dalam
tahap ini, analist menyiapkan laporan yang lengkap dari semua materi yang
dikembangkan untuk setiap program, disebut laporan spesifikasi program yang
merupakan output utama dari perancangan. dengan menggunakan kamus data, analist
menggambarkan spesifikasi program sebagai berikut :
SPESIFIKASI PROGRAM = SPESIFIKASI SISTEM +
DIAGRAM DATA FLOW + DEFINISI PROGRAM + DESKRIPSI MODUL + RENCANA TEST + SISTEM
BIAYA
9.Tinjauan Ulang Rancangan
Setelah
pemakai sistem mempelajari rancangan paket untuk meyakinkan terpenuhinya semua
kebutuhan, manajemen mempelajarinya untuk menentukan apakah :
1. Tujuan organisasi tercapai
2. Biaya dapat dipenuhi
3. Dapat diselesaikan tepat waktu
Jika semua pihak menyetujui maka berlanjut
ke tahap pengembangan.
BAGAN - BAGAN PERT
Diagram
Gantt, menyediakan pandangan umum dari jadwal proyek yang berguna, namun
diagram tersebut tidak mengindikasi hubungan antara berbagai aktivitas dan juga
tidak menunjukkan apakah tugas - tugas tertentu bergantung kepada yang lain dan
tidak dapat terjadi sampai kesimpulan terjadi. Untuk mengilustrasikan grafik
ketergantungan, analist pada umumnya menggunakan bagan PERT (Program Evaluation
Review Tchnique) yang menggambarkan hubungan antara berbagai tugas. Contoh Angkatan
Bersenjata AS yang pertama kali menggunakan tekhnik ini untuk membantu
pengawasan dalam mengatasi tugas - tugas yang kompleks termasuk di dalamnyaa
pembangunan kapal selam Polaris pada pertengahan tahun 1950. Sejak itu
organisasi militer yang lain, perusahaan konstruksi, pabrik baja dan berbagai
organisasi yang lain beralih ke bagan PERT sebagai alat yang cocok untuk
menjaga lintasan dari tugas - tugas yang terikat dalam proyek berskala besar.
Untuk
menyiapkan bagan PERT, analist harus mengidentifikasi setiap tugas atau
aktivitas yang penting kemudian memperhatikan bagaimana hubungannya. Setelah
tugas - tugas tersusun, kita dapat menduga waktu ysng dibutuhkan untuk
melengkapi tugas itu dengan tiga kemungkinan yang berbeda:
1. Optimistic : waktu tersingkat (diperoleh dengan menugaskan sebanyak mungkin orang
untuk menjalankan
berbagai aktivtas).
2. Most likely : waktu normal (diperoleh dengan menugaskan orang - orang dalam
jumlah
normal untuk menjalankan
berbagai aktivitas).
3. Pessimistic : waktu terpanjang (diperoleh dengan menugaskan
1 orang untuk bekerja secara
part-time).
Dalam
mengaplikasi konsep PERT ke perancangan sistem kita dapat mengidentifikasi dan
menyusun 9 tugas. Jika kita memilih optimistic, likely dan pessimistic untuk
masing - masing tugas, kita buat formula untuk menghitung waktu dari ketiga
kategori waktu tersebut:
Expected time = (jumlah optimistic time + jumlah
pessimistic time + 4x jumlah likely time)/6
Tekhnik
lain untuk menghitung expected time adalah Critical Path Method (CPM) yang
menunjukkan perkembangan proyek dari awal sampai akhir.
Dengan menggunakan CPM, kita dapat
menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas awal dan tugas
akhir. Jika kita ingin menyelesaikan
tahap perancangan sistem dalam waktu 49 hari, kejadian ke 9 harus dimulai tidak
boleh lebih dari hari ke-46.
Dalam situasi yang kompleks, Critical Path
tidak harus berurut.
Tinjauan Ulang dan Penugasan
Rancangan
dimulai dengan tinjauan ulang dari studi kelayakan dan penugasan. Tinjauan
ulang perlu dilakukan karena seseorang selain analist, mungkin telah menulis
studi kelayakan atau telah mempergunakan sejumlah besar waktu untuk melengkapi
studi.Dalam setiap kasus, analist harus membaca ulang studi kelayakan agar
dapat mengetahui tujuan, kebutuhan, biaya, jadwal atau faktor lain yang
berhubungan dengan tujuan studi.
Penugasan
dari perancangan bergantung pada kemampuan personel. Pada organisasi yang
besar, pemimpin analist dapat memperkerjakan seluruh staff dengan keahlian di
berbagai bidang : bentuk perancangan, peradministrasian dbase atau komunikasi
data dan sekuriti.
Dalam berbagai organisasi yang lebih
kecil, analist dapat mengambil alih seluruh tanggung jawab untuk perancangan
proyek. Dalam situasi yang lain, proyek dapat begitu kompleks sehingga analist
membutuhkan bantuan dari berbagai sumber, di luar maupun di dalam organisasi.
Jika
suatu proyek membutuhkan suatu kelompok analist, pemimpin analist menentukan
siapa yang melaksanakan tugas dan kapan tugas tersebut dilaksanakan. Suatu
kelompok analist digunakan di sistem yang kompleks dan besar. Pemimpin analist
menugaskan suatu programmer, dua analist programmer, dbase adiministrator dan
juru tulis untuk sistem registrasi.
Tidak
peduli seberapa besar dan kecil sistem tersebut, analist menduga waktu yang
dibutuhkan untuk membentuk 9 komponen pendahuluan secara detil dan memilih
personil yang terlibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar